Yesus Mengaku Berdosa
Menurut keyakinan orang-orang Kristen, Yesus adalah manusia yang tidak pernah berbuat dosa walau hanya sekali dan walau hanya setitik debu, menurut mereka, Yesus adalah manusia kudus yang kekudusannya dapat diibaratkan ba-gai selembar kain putih yang cemerlang yang tiada satu noda setitikpun baik yang kelihatan maupun yang tidak.
Orang-orang Kristen harus memposisikan Yesus sebagai manusia yang tiada cela, salah dan dosa, agar Yesus sah sebagai korban penebusan dosa, keyakinan ini mirip dengan keyakinan orang-orang penyembah berhala yang harus mempersembahkan seorang perawan sejati yang harus tidak pernah tersentuh oleh seorang lelaki walau hanya sekali baik disengaja ataupun tidak.
Bila korban penebusan dosa seorang yang pernah melakukan perbuatan salah, tercela dan dosa, maka batallah penebusan dosa tersebut seperti korban kepada dewa yang tertolak karena ternyata yang dikorbankan bukanlah seorang perawan sejati.
Menurut keyakinan orang-orang Kristen, Yesus terlahir untuk menebus dosa yang pernah dilakukan oleh nabi Adam as dan menurut keyakinan orang Kristen dosa yang dilakukan oleh nabi Adam as tersebut mengakibatkan keturunannya akan binasa dalam neraka, oleh sebab itu harus ada penebusan dosa yang pernah dilakukan oleh nabi Adam as tersebut agar manusia dapat selamat dan terhindar dari kebinasaan.
Menurut ajaran Islam, nabi Adam as telah memohon ampunan kepada Allah SWT dan Allah SWT menerima taubat nabi Adam as tersebut, sehingga tidak ada, apa yang disebut sebagai penebusan dosa. Terlebih, setiap manusia yang terlahir kedunia ini adalah dalam keadaan suci dan tidak mewarisi dosa orang-tuanya termasuk dosa yang pernah dilakukan oleh nabi Adam as.
DOSA WARISAN
Pendek kata, menurut Islam, doktrin penebusan dosa dalam Kristen adalah rapuh dan tidaklah mempunyai sandaran kebenaran, secara logis saja, kalau korban penebusan dosa harus manusia kudus yang terbebas dari dosa, bukankah Yesus sendiri putra dari Maria 'Islam : Siti Maryam- dan bukankah Maria seorang manusia anak keturunan Adam yang menurut doktrin ke-Kristen-an setiap manusia mewarisi dosa nabi Adam, bukankah hal itu berarti Yesus juga telah mewarisi dosa nabi Adam ? dan bukankah dari hal itu saja telah batal Yesus sebagai korban penebusan dosa. Semestinya korban penebusan dosa bukanlah manusia yang telahir dari manusia, tetapi haruslah seorang manusia yang diciptakan tanpa seorang ibu dan seorang bapa sehingga tidak berdosa sejak lahirnya, sementara Yesus telah berdosa sejak lahirnya, yaitu dosa yang diwariskan oleh Maria sebagai warisan dari nabi Adam.?
YESUS MENGAKU BERDOSA
Selain dosa warisan tersebut, ternyata dalam kitab Injil yang dikarang oleh Yohanes ada kisah yang mengisyaratkan Yesus secara tidak langsung menyatakan dirinya juga manusia yang tidak lepas dari dosa.
Dalam Injil karangan Yohanes Yohanes 8:1-11- tersebut dikisahkan, suatu ketika datanglah ahli-ahli Taurat kepada Yesus yang sedang berada di dalam bait Allah untuk mengujinya tentang ajaran yang terdapat dalam kitab Taurat.
Ahli-ahli Taurat tersebut membawa seorang perempuan yang kedapatan telah berbuat zinah dan berkata kepada Yesus :
Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal itu?
Sementara itu, Yesus dengan jari telunjuknya menuliskan sesuatu ke tanah sebagai sikap acuh kepada ahli-ahli Taurat tersebut. Namun ahli-ahli Taurat tersebut terus menerus mendesak Yesus untuk menjawabnya dan mendesak agar Yesus memberikan hukuman kepada wanita pezinah tersebut dengan melempari batu. Akhirnya Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat tersebut :
'Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu'.
Kemudian Yesus dengan jari telunjuknya melanjutkan menulis-nulis sesuatu ke tanah sebagai sikap acuh kepada ahli-ahli Taurat, selang beberapa lama Yesus bangkit lagi dari menulis-nulis di tanah, dan bertanya kepada perempuan pezinah yang di bawa oleh ahli-ahli Taurat tadi :
'Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?'
Dan perempuan itupun menjawab :
'Tidak ada, Tuan Yesus'
Rupanya, para ahli Taurat telah meninggalkan Yesus dan tidak seorangpun dari mereka yang menghukum perempuan pezinah tersebut dengan melempari batu, karena mereka merasa mempunyai dosa sehingga tidak dapat memberi hukuman kepada perempuan pezinah tersebut, karena kata Yesus kepada mereka, siapa saja di antara mereka yang tidak berdosa, hendaklah mereka yang pertama melemparkan batu kepada perempuan tersebut.
Setelah Yesus mendapatkan tidak seorangpun dari ahli-ahli Taurat yang memberikan hukuman kepada perempuan pezinah tersebut karena tidak seorangpun dari mereka yang terlepas dari dosa, maka Yesuspun berkata kepada perempuan tersebut :
'Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang'.
Ternyata, Yesuspun sama dengan ahli-ahli Taurat, tidak mau menghukum perempuan pezinah tersebut, padahal sebelumnya Yesus menyatakan bagi siapa saja yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melempari batu perempuan tersebut ?
Kenapa Yesus tidak mau melempari perempuan tersebut ?
Kasihan ? Tidak taat kepada hukum Taurat ? atau karena pernah melakukan perbuatan dosa ?
Melihat sifat Yesus yang konsisten, jujur dan taat kepada hukum Taurat, maka tidak ada jawaban lain mengapa Yesus tidak menghukum perempuan tersebut melainkan karena 'Yesus juga manusia' seperti ahli-ahli Taurat yang tidak terlepas dari pernah melakukan dosa.
Logisnya, Jika memang benar Yesus orang yang tidak mempunyai dosa, maka semestinya ia yang pertama melempari perempuan tersebut dengan batu seperti yang ia sampaikan kepada ahli-ahli Taurat, bila tidak, maka sesungguhnya Yesus adalah orang licik, munafik dan tidak taat kepada Allah Hukum Taurat-.
Dari kisah tersebut, tidaklah mungkin untuk menyatakan bahwa Yesus dalam doktrin KeKristenan lahir sebagai korban penebusan, karena Yesus juga ternyata secara tidak langsung dalam Injil karangan Yohanes menyatakan dirinya juga manusia yang berdosa, sementara itu, dalam doktrin penebusan dosa, manusia yang dapat dijadikan sebagai korban penebusan dosa adalah manusia yang tidak pernah melakukan perbuatan dosa.
YESUS DICIUMI PELACUR
Dalam Injil yang dikarang oleh Lukas pasal 7 ayat 36 dikisahkan suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan malam di rumahnya dan Yesus bersedia memenuhi undangan orang Farisi itu.
Maka datanglah Yesus memenuhi undangan, sesampainya di rumah orang Farisi tersebut, Yesus duduk dan makan malam bersama orang Farisi tersebut, tidak lama berselang datanglah seorang perempuan pelacur terkenal yang penuh dosa dari kota itu menemui Yesus dengan membawa buli-buli pualam yang berisi minyak wangi, sambil menangis wanita itu bersimpuh dekat Yesus, dan membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya, kemudian wanita tersebut menciumi kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak yang dibawanya, lalu Yesus ber-kata kepada Simon orang yang mengundang-nya :
Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumah-mu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Lukas 7:44-47
Apakah dapat dibenarkan oleh agama, seorang perempuan bahkan seorang pelacur dibiarkan saja oleh Yesus menjamahi diri-nya, membasahi kakinya dengan air matanya, membelai dengan rambutnya serta menciumi kakinya ?.
Menurut standar moral manapun, perbuatan tersebut, dilakukan oleh siapaun dan kepada siapapun yang berlainan jenis tentulah merupakan perbuatan yang tidak senonoh dan merupakan perbuatan dosa yang dapat merangsang hasrat kecuali Yesus bukan manusia normal yang tidak mempunyai hasrat.
Yesus sendiri pernah bersabda seperti dalam Injil yang di karang oleh Matius :
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu. Matius 5:28-29
Apa yang dilakukan oleh perempuan itu kepada Yesus telah melebihi batasan yang telah disabdakan oleh Yesus sendiri, dan itu merupakan perbuatan dosa, dan nampaknya Yesus sangat bahagia terhadap apa yang dilakukan oleh perempuan itu kepada dirinya seperti yang nampak dalam perkataannya kepada Simon yang mengundangnya dan menunjukkan bahwa Yesus sangat menginginkannya.
Jika benar apa yang dikisahkan dalam Injil karangan Lukas di atas benar, maka sudah cukup menunjukkan bahwa Yesus juga manusia yang pernah melakukan dosa.
YESUS MEMBUNUH DUA RIBU BABI
Dalam Injil karangan Markus pasal ke-5 dikisahkan, suatu ketika Yesus berjumpa seorang yang kerasukan roh yang bernama Legion nama Legion karena jumlah rohnya banyak-, orang yang kerasukan roh Legion tersebut sedang memukuli tubuhnya dengan batu, maka ketika Yesus hendak mengusir roh dari dalam tubuh orang tersebut, roh yang mendiami tubuh orang tersebut berkata kepada Yesus :
'Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!'
Yesus-pun megabulkan permintaan roh-roh itu untuk memasuki tubuh sekawanan babi Jumlahnya 2000- yang sedang mencari makan. Maka keluarlah roh-roh itu dari tubuh manusia ke dalam 2000 babi yang sedang mencari makan, maka babi-babi itupun kerasukan roh lalu terjun ke dalam jurang yang di bawahnya ada danau, babi-babi itupun mati lemas.
Kisah Yesus dalam Injil karangan Markus ini patut dipertanyakan, bukankah Yesus dalam kisah yang lain dengan sangat mudah mampu mengusir roh yang merasuki tubuh seorang gadis Samaria ?, adalah sangat disayangkan jika kemudian Yesus mengusir Roh dari tubuh seseorang dengan mengorbankan 2000 nyawa babi yang sedang mencari makan dan tidak mengganggu manusia, bukankah perbuatan tersebut perbuatan yang salah, mengapa Yesus harus mengorbankan 2000 nyawa babi bila mampu melakukan tanpa mengorbankan nyawa apapun dan siapapun, bukankah hal tersebut perbuatan dosa dan bertentangan dengan ajaran kasih yang selama ini di agung-agungkan ?
Jika kisah dalam Injil karangan Markus tersebut benar adanya, maka tidaklah pantas menjadikan Yesus sebagai korban penebusan dosa yang pernah dilakukan oleh Adam dan Hawa ?
Masih ada lagi kisah Yesus dalam Injil karangan Matius Pasal 12 ayat 46-50 yang menempatkan Yesus sebagai manusia yang pernah berbuat dosa, yaitu ketika Yesus sedang mengajar para muridnya, tiba-tiba ibu kandung-nya dan saudara-saudara Yesus berusaha ingin menemui Yesus, dan salah seorang dari murid-murid Yesus berkata kepada Yesus :
'Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau'.
Namun Yesus tidak mempersilahkan ibu-nya dan saudara-saudaranya untuk menemui, tetapi malah memberikan pengajaran kepada murid-muridnya yang sangat menyinggung perasaan seorang ibu dan saudara, dalam pengajaran tersebut Yesus bersabda kepada murid-muridnya :
'Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?'
Pernyataan Yesus tersebut adalah pernyataan yang amat tidak pantas diucapkan ketika ibu kandungnya berusaha ingin menemuinya, dimana ucapan tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa ibu kandungnya tidaklah pantas disebut sebagai seorang ibu, atau minimal, Yesus telah berdosa karena tidak mempersilahkan atau menemui ibunya terlebih dahulu atau dengan kata lain Yesus telah acuh tak acuh terhadap seorang ibu kandungnya sendiri, apalagi kemudian Yesus sambil menunjuk kepada murid-muridnya berkata :
'Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!, Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku'.
Bukankah sikap semacam itu adalah sikap tidak hormat kepada orang tua, dan bukankah pula tidak hormat kepada orang tua merupakan pelanggaran hukum Taurat yang berarti dosa ? dan masih ada kisah Yesus berdosa dalam Injil mereka seperti Yesus pernah menyediakan arak.