HANDOKO MATAN |
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga ia mengubah keadaannya sendiri. Itulah yang dialami Handoko. Karena kegigihannya yang kuat untuk mencari kebenaran sejati, akhirnya Allah membukakan pintu hidayah Islam. Berikut penuturannya.
Sebagai anak gereja aku wajib menunaikan ibadah layaknya orang Kristen. Namun, karena keyakinanku telah berpindah,otomatis takkan kuinjakkan kaki lagi ke gereja. Akibatnya, pengurus gereja menghentikan semua beaya hidupku, termasuk beasiswa. Aku pun keluar dari STM PGRI 2. Aku melanglang buana mencari ketenangan hati.Aku sadar akan datang suatu hari, ketika semua mulut dikunci dan kesempatan untuk memperbaiki diri takkan ada lagi. Selagi nyawanya masih bersemayam diraga, aku berjanji akan mengapai rida-Nya. Aku tak peduli meski harus hidup terlunta.Sebagai permulaan, aku belajar mengeja huruf-huruf hijaiyah dari teman lama di SMP 10 Surabaya yang bernama Rahmat. Setelah Fasih,aku rajin mengikuti pengajian-pengajian di masjid. Aku bahkan sering mengadakan kunjungan ke pesantren-pesantren untuk memperdalam Islam.Aku mengunjungi salah satu pondok pesantren di Pasuruan untuk memperkokoh agamaku yang masih tergolong rapuh. Selain itu, aku juga belajar di Pondok Pesantren Miftahul Huda 3 bulan. Tak lupa aku mengikuti pengajian
yang ada di masjid-masjid terdekat, belajar agama melalui buku yang kupinjam dari teman-teman remaja masjid,membaca tabloid Islam, dan buku apa saja sampai sekarang. Tentunya,sambil bekerja serabutan. Datanglah seorang wanita aktivis gereja untuk mengembalikan aku kepada agama nasrani. Kubiarkan saja ia memaparkan apa dan bagaimana Injil itu. Lambat-laun aku justu menawarkan tafsir Alquran sebagai bandingan untuk diskusi. Wanita itu pun menyetujui.Lama-kelamaan kami terbiasa berdiskusi. Dalam kondisi seperti itu,aku mengatakan bahwa aku seorang muslim. Alangkah kagetnya wanita penginjil yang bernama Puji Utami.Setelah membandingkan dan mengkaji Islam lebih dalam, wanita yang kritis itu menemukan bahwa Yesus bukan Tuhan, Yesus manusia. Puji utami akhirnya mangakui Islam sebagai satu-satunya agama yang paling benar. Tepat 17 Januari 2007, ia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Islam adalah rahmat bagi seluruh alam.Alhamdulillah, setelah berjuang untuk mendapatkan cinta sejati,cinta kepada Rabb, kini aku telah mendaptakan bingkisan dari-Nya sebuah kado yang istimewa, wan ita muslimah telah siap menjadi pasangan tulang rusukku. Akhirnya, aku menyunting Puji.Sesungguhnya di balik kesusahan, akan ada kemudahan. Sekian lama kuarungi hidup dengan kesabaran dan ketabahan. Akhirnya, anugerah dari Allah bertubi-tubi menghampiri kami. Usai menunaikan Sholat Jum'at, HP-ku berbunyi. Aku tak menyangka yang menelpon adalah Bapak Teguh Wibowo, SH, direktur PT. Cahaya Addin Abadi. Aku diminta kerja di tempatnya. Sepontan aku mengucapkan syukur kapada Allah Yang Maha Pemurah atas limpahaan anugerah. Kini, di usia yang semakin matang aku ingin terus mematangkan ketauhitan. Bahkan aku tak lupa mengemis kepada Allah agar selamat dunia dan akhirat. 04/mg/tabloidnurani.com |