Malam Ke 6 : Kitab Al Qur'an dan Kitab Bibel
A: Pembicaraan kita yang berkenaan dengan dosa waris, saya rasa telah cukup.
B: Sudah cukup jelas uraian bapak pada pertemuan yang terdahulu. Dan saya telah
mencocokkan ayat-ayat Al Qur�an yang disebutkan bapak kemarin malam lalu dengan
kitab terjemahan Al Qur�an bahasa Indonesia kepunyaan saya, semuanya cocok baik
tentang surat-suratnya maupun ayat-ayatnya. Semua yang bapak sebutkan cocok dan
tepat serta kami pikir-pikir di rumah tentang ayat Bibel dan Al Qur�an yang
bapak tunjukkan ayat-ayatnya ternyata dosa waris dan oper pahala dan oper dosa
itu tidak mungkin ada malah tidak masuk di akal.
A: Syukur kalau saudara telah mengakuinya, sekarang kita bicarakan soal-soal
lainnya, dan saya serahkan kepada saudara saja mengenai acaranya. Terserah
saudara soal yang akan diajukan.
B: Baiklah kami mulai; kami pernah membaca ayat-ayat Al Qur�an yang tampaknya
pada kami ada juga perselisihan antara satu ayat dengan ayat lainnya, sehinga
menimbulkan keragu-raguan; apakah mungkin Nabi Muhammad sendiri yang keliru
menyampaikan wahyu dari Allah. Kalau betul beliau seorang Nabi, tentu tidak
mungkin beliau salah menerimanya atau menyampaikannya, ataukah memang ayat-ayat
Al Qur�an nya yang berselisihan.
A: Baiklah saudara terangkan saja ayat-ayat Al Qur�an yang saudara maksudkan
itu.
B: Kami telah membaca ayat-ayat Al Qur�an mengenai asal kejadian manusia dalam
kitab terjemahan Al Qur�an bahasa Indonesia, dalam sebuah surat yang nampaknya
antara satu ayat dengan ayat yang lain ada berselisihan sehingga timbul dalam
pikiran saya bukan Bibel saja yang berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al
Qur�an demikian juga.
A: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al Qur�an yang akan ditanyakan, Insya
Allah yang diragukan oleh saudara itu akan terhapus.
B: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya akan baca.
1 . Dikitab Al Qur�an surat Ar Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan
manusia berasal dari tanah yang dibakar.
2 . Di surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia
(Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa).
3 . Disurat As Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari
Tanah"
4 . Di Surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah)
menciptakan manusia berasal dari tanah liat"
5 . Disurat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia
daripada tanah"
Lima ayat yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat yang lain terdapat
perselisihan. Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan dari "tanah",
diayat ke empat menyebutkan daripada "tanah liat". Di ayat kelima menyebutkan
dari pada "tanah". Bukankah ayat-ayat Al Qur�an nyata-nyata berselisihan antara
yang satu dengan yang lain.
A: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak akan mengecewakan saudara. Teruskan
pertanyaan saudara.
B: Kami ingin bertanya; yang manakah yang benar tentang asal kejadian manusia
itu. Apakah dari tanah yang dibakar, apakah dari tanah kering dan lumpur, atau
dari pada tanah biasa, atau dari tanah liatkah ?. Jadi menurut pendapat saya,
ayat-ayat Al Qur�an terdapat perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang
lain. Bukan ayat-ayat Injil atau di Bibel saja terdapat perselisihan. Kiranya
Bapak bisa menerangkan dengan jelas dan tepat.
A: Di kitab Al Qur�an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7
(tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh saudara-saudara yang hadir
disini, saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi satu, sebagaimana yang
saudara bacakan artinya tadi.
Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti
tembikar, (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di
ayat ini ialah : Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau
Oksigen.
Kedua: Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "Zat
Arang" atau Carbonium.
Ketiga: Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam)
dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)" . Di ayat ini.
Tersebut juga "shal-shal", telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di
ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.
Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari
pada "tanah"". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom
zat air" atau Hidrogenium.
Kelima: Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan
manusia dari pada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di
ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
Keenam: Di Surat Ali Imran ayat 59: " Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah
kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia".
Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat
asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".
Ketujuh: Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan
(bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)"
Ketujuh ayat Al Qur�an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses
kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya
sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan
pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang
terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru
terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium
(zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in"
yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara:
1 . Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 . Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
3 . Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
4 . Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan
mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat
11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai
protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran
ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah
"Zat Kalium", yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam
otot-otot. Zat Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas
dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya
"Proteinisasi", menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi".
Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron
cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud"
atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah
sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat
mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang
terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya. Sampai
disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh
kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract
wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang
sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.
Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur�an yang saudara sangka berselisih antara
satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada
hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh
jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud
manusia. Apakah belum jelas penafsiran ayat-ayat Al Qur�an yang saya sampaikan
pada saudara? Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian
tubuh rohani dari segi ilmu metafisika.
B: Sangat jelas, malah betul-betul ilmiah dan saya tidak mengira sekali bahwa
ayat-ayat Al Qur�an itu mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi. Mengenai
kesanggupan bapak yang akan menerangkan atau menguraikan proses asal kejadian
tubuh rohani manusia itu, betul-betul menarik. Tetapi saya mohon di beri waktu
yang khusus.
A: Baiklah sekarang kita lanjutkan: Tentunya saudara pernah membaca biografi
Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca, tidak pernah belajar ilmu kepada
siapapun, tidak pernah berguru dan belum pernah sama sekali bergaul dengan orang
pandai.
B: Ya, saya pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Nah, kalau Nabi Muhammad
seorang yang buta huruf, tidak pernah belajar ilmu, maka dari siapakah atau dari
manakah beliau mengetahui tentang kejadian manusia secara ilmiah yang pada zaman
ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang asal
kejadian manusia dari segi ilmu urai (Anatomi), Ilmu Kimia, Ilmu hayat
(biologi), dan dari segi ilmu alam sampai kepada rohaniahnya.
A: Maka dari manakah beliau belajar ilmu urai, kepada siapakah beliau belajar
ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan soal-soal kerohanian, kalau bukan wahyu
dari tuhan Allah SWT. Dan tidak mungkin beliau menerima wahyu dari Allah
sekiranya beliau bukan seorang Nabi dan Rasul.
B: Tetapi ada juga orang yang tidak pernah belajar dan bersekolah, buta huruf,
tetapi menjadi orang-orang besar.
A: Coba saudara sebutkan nama-nama orang yang tidak pernah belajar (buta huruf),
lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu, dan berhasil membentuk suatu
masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli sejarah dan mempunyai pengikut
beratus juta manusia setiap masa dan zaman. Sebutkan nama orang yang saudara
maksudkan itu.
B: Ya, tidak ada.
A: Memang tidak ada, baiklah saya tanyakan, kalau saudara berpegang dengan
keterangan saudara bahwa Nabi Muhammad itu bukan Nabi dan Rasul, karena ada juga
orang yang buta huruf menjadi orang besar, maka kalau Yesus itu anak Tuhan,
karena dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, dilahirkan
tanpa Ayah dan dipenuhi juga dengan ruhul kudus, maka selain Yesus terdapat juga
orang lahir tanpa Bapak, dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang
mati sebagaimana tersebut dalam kitab Injil. Kisah Rasul pasal 6 ayat 5, pasal 5
ayat 31; Kitab Raja-raja kedua pasal 13 ayat 21; Matius pasal 5 ayat 9; Kitab
Raja-raja kedua pasal 5 ayat 10 mengapa mereka itu tidak Tuhan juga, mengapa
kepada Nabi Muhammad saudara berkeberatan untuk mengakui beliau sebagai seorang
Nabi dan Rasul, sedangkan kepada Yesus saudara tidak Berkeberatan mengakuinya
sebagai Tuhan, padahal kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain
dapat juga melakukannya.
B: Baiklah kalau begitu.
A: Baik yang bagaimana yang saudara maksudkan.
B: Keterangan-keterangan bapak adalah baik dan memuaskan saya dan saya diberi
waktu untuk menentukan keputusan saya sampai besok malam atau malam pertemuan
berikutnya.
A: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas pertimbangan saudara, Kami tidak berhak
memaksa saudara, atau mempengaruhi saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal
jawab tentang hasilnya terserah atas pertimbangan masing-masing.
B: Baiklah kita lanjutkan Besok Malam