Malam Ke 2 : Kitab Suci Bible
A: Sejak Kapankah saudara beragama atau masuk Kristen
B: Sejak saya dilahirkan
A: Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama
yang paling benar
B: Ya, memang saya menyadari
A: Apakah saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci
B: Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci berisi pengajaran Tuhan
Yesus, yang dicatat oleh Rasul-rasul Matius, Lukas, Johanes dan Rasul Markus
A: Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel bersih
daripada kesalahan-kesalahan
B: Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang Bapak maksudkan
A: Misalnya: Pada suatu saat ada orang mengabarkan pada saudara si A sakit,
sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada saat itu si A tidak sakit. Kedua
berita itu apakah benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satunya yang
benar
B: Diantara keduanya itu tentu salah satu yang benar, atau keduanya salah dan
MUSTAHIL kedua-duanya benar.
A: Satu misal lain; ada orang berkata si A mempunyai tiga orang anak dan seorang
lain mengatakan si A mempunyai sepuluh orang anak. Apakah dua perkataan itu
benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satu saja yang benar
B: Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah
semuanya
A: Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara
B: Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan diantara keduanya
A: Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat didalamnya diantara
yang satu dengan yang lain terdapat perselisihan, apakah kitab itu dinamakan
Kitab Suci
B: Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah Ilham
(wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan
A: Jadi kalau begitu bukan Kitab Suci lagi
B: Betul Kesuciannya telah batal
A: Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat dipercaya kesuciannya atau
kebenarannya, karena diantara ayat-ayatnya terdapat perselisihan
B: Yang jelas diantara ayat-ayatnya pasti bukan dari Tuhan, atau sudah dicampur
adukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda, Ringkasnya sudah
tidak suci lagi.
A: Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu ayat dengan ayat lain,
apakah saudara masih berkeyakinan Bibel itu Kitab Suci
B: Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci, Terkecuali kalau ada
bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya berselisih antara yang satu
dengan yang lain, yang dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya.
Menurut penelitian Bapak, apakah ayat-ayat Bibel ada yang berselisih
A: Ya BANYAK yang berselisih
B: Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru
A: Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang
lain
B: Di bab apa dan pasal serta ayat berapa
A: Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal: PERTAMA soal Ketuhanan
Yesus, karena soal ketuhanan adalah termasuk kepercayaan pokok pada tiap-tiap
agama. Jadi soal ini perlu sekali didahulukan. Sesudah itu kita berpindah kepada
soal yang lain yang berhubungan dengan soal agama Kristen yang termaktub dalam
kitab Bibel. Bagaimana pendapat saudara
B: Baik, saya menyetujui pendapat Bapak
A: Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi ANAK
TUHAN
B: Dalam Matius Pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian: "Maka suatu suara dari
langit mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya Aku berkenan". Juga
di Lukas pasal 4 ayat 41, menyebutkan bahwa Yesus itu anak Allah".
A: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 5 ayat 9
B: Baik, Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan :"Berbahagialah segala orang yang
mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut Anak-anak Allah".
A: Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan "ANAK ALLAH" itu ialah orang yang
dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap Anak Allah, maka semua orang
mendamaikan manusiapun menjadi ANAK-ANAK ALLAH. Jadi bukan Yesus saja Anak
Allah, tetapi ada terlalu banyak.
B: Dalam Yahya pasal 14 ayat 9 disebutkan: "Siapa yang sudah nampak Aku, ia
sudah nampak Bapa", dan di Ayat 10 disebutkan: "Tiadakah engkau percaya bahwa
aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini
katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa
itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu".
A: Baiklah, silahkan saudara periksa Yahya pasal 17 ayat 23
B: Baik, di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di dalam mereka itu, dan engkau di
dalam Aku; Supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan".
A: Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku didalam mereka". Kata mereka di
ayat ini adalah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan dengan "Aku" ialah Tuhan.
Jadi kata "Aku" beserta "mereka" artinya Tuhan beserta sahabat-sahabat Yesus.
Kalau saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka saudarapun harus
percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan sekalian sahabat Yesus 12 orang
jumlahnya. Jadi bukan Yesus dan Roh suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan,
melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan
Persatuan bukan hanya Tri Tunggal tetapi 15 tunggal. Jadi berdasarkan
perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang benar. Tiga menjadi tunggal
atau 15 menjadi Tunggal. Ayat yang manakah yang akan saudara yakinkan, yang tiga
menjadi tunggalkah atau yang 15 itu?
B: Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya
A: Tentu akan lebih membingungkan Saudara kalau saya tunjukkan ayat yang lain.
Silahkan periksa Yahya pasal 17 ayat 3
B: Baik, di sini menyebutkan: "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka
mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan
itu"
A: Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh
E. St. Harahap cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama
(tunggal), dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah pesuruh
Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian manakah yang benar. Bibel yang diakui kitab
suci oleh saudara, tetapi isinya bertentangan antara yang satu dengan yang lain.
Disatu ayat menyebutkan Tuhan dan Yesus menjadi satu, dilain ayat lima belas
menjadi satu dan yang lain lagi Tuhan itu tunggal, sedangkan di ayat itu pula
menyebutkan bahwa Yesus itu Pesuruh Allah bukan Tuhan. Menurut pengakuan saudara
suatu kitab suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu
dengan yang lain tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut
suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.
B: Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian
A: Ayat yang bagaimana yang saudara maksudkan ?
B: Ayat yang mengatakan bahwa Tuhan itu Esa (tunggal), bukan tiga menjadi satu.
A: Silahkan buka di Ulangan pasal 4 ayat 35
B: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk,
supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa
tiadalah yang lain lagi".
A: Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal
B: Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama, apakah terdapat juga di Perjanjian
Baru.
A: Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah, Silahkan saudara buka Markus,
pasal 12 ayat 29
B: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Maka jawab Yesus kepadanya.
Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita
ialah Tuhan yang Esa".
A: Periksa lagi di Perjanjian Lama di Ulangan pasal 6 ayat 4
B: Baik, di sini disebutkan :" Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua
Allah kita, Hua itu Esa adanya".
A: Adakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi kitab sucinya orang
Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu Tunggal, bukan tiga
menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang
menyebutkan Tuhan itu Tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di
antara kedua ayat itu yang benar, yang tunggalkah atau yang tiga menjadi
tunggal. Jadi salah satu dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena
sudah jelas dua ayat itu tidak sama, Kalau salah satu atau dua-duanya salah,
maka kandungan kitab suci yang salah; jadi bukan kitab suci namanya.
B: Betul, salah satu Pasti salah atau kedua-keduanya salah
A: Kalau demikian apakah dapat diyakinkan kebenarannya suatu Kitab Suci, kalau
kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya.
B: Ya, yang disebut kitab suci itu harus bersih dari kesalahan-kesalahan, kalau
tidak demikian maka batallah kesucian kitab itu
A: Menurut kepercayaan saudara apakah Yesus bersatu dengan Allah..??
B: Ya, demikian
A: Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu
bersama Yesus
B: Betul demikian sebagaimana tersebut dalam Yahya 10, 30, yang bunyinya sebagai
berikut: "Aku dan Bapa itu satu adanya". demikian juga Roh Suci sebab Roh Suci
itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut dalam Injil, ialah setelah
Yesus berumur 30 tahun turun Roh Suci kepadanya dan dibaptiskan oleh Pembaptis
yaitu Yahya. Jadi jelas bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan adalah tunggal
A: Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 27 ayat 46
B: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan:" Maka sekira-kira pukul tiga
itu berserulah Yesus dengan suara yang Nyaring katanya: "Eli, eli lama
sabaktani" artinya: "Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku".
A: Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan
Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau
Tuhan menjadi satu dengan Yesus, disaat itulah saat tepat untuk menolong Yesus,
tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehinga Yesus sendiri minta
tolong.
B: Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.
A: Kalau hidupnya Yesus memang untuk di salib, mengapa Yesus tidak bersedia dan
menolak untuk di salib. Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong
pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan lain kata Yesus tidak
bersedia selaku penebus dosa
B: Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bible itu ada yang
simpang siur
A: Dari sebab itu mengapa saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak
berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada tuhan
demikian. Dan saya lanjutkan bertanya apakah manusia-manusia yang menyalibkan
Yesus itu dilaknat
B: Pasti dilaknat
A: Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka yang
menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapat ganjaran., oleh karena
menurut keterangan saudara, hidupnya Yesus itu harus disalib untuk menebus
dosa-dosa manusia. Andaikan tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus
maka dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia
yang telah menyalibkan Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut
Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat.
Mestinya mereka itu masuk Sorga dan dipuji-puji atas jasanya.
B: Ini memang tidak masuk di akal atau sekurang-kurangnya memang sulit
dimengerti; akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil.
Sebagaimana banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, malaikat atau
makhluk-makhluk halus lainnya, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya
menurut kehendak makhluk halus tersebut. Demikian juga ada yang kemasukan Roh
Suci seperti Roh malaikat, sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah
suci.
A: Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan; Manusia bersatu (kesurupan) jin
itu, apakah dia disebut jin
B: tidak
A: Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan?
B: Mestinya tidak juga
A: Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh Ketuhanan
tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan
melainkan adalah utusannya (pesuruh)Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri
sebagaimana tersebut dalam Yahya pasal 17 ayat 3 yang berbunyi: "supaya mereka
mengenal Engkau, Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah
Engkau suruhkan itu"
B: Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.
A: Menurut keterangan saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan
(kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan malaikat maka tindakan dan
perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk
halus itu.
B: Benar Begitu
A: Kalau demikian maka Yesus yang saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya
tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.
B: Mestinya begitu
A: Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus
Tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus Makan, Tuhan tidak Sakit tetapi Yesus
Sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapapun tetapi Yesus Menyembah Tuhan, Tuhan
tidak mati tetapi Yesus Mati, walaupun menurut i'tikad Kristen hidup kembali
tetapi ia mati.
B: Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang menyebabkan Yesus bersatu
dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.
A: Kalau begitu silahkan buka Markus pasal 13 ayat 31, 32.
B: Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan Bumi akan lenyap, tetapi
perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu ada diketahui oleh
seorang jua pun, baik segala malaikat yang disurgapun tidak, anak itupun tidak,
hanyalah Bapa saja.
A: Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu
kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri tidak
mengetahui waktunya kiamat, yang termasuk sesuatu yang gaib. yang tidak tahu itu
pasti bukan tuhan.
B: Tetapi Yesus menyebutkan dirinya diayat ini dengan kata "Anak" yang berarti
ia anak tuhan.
A: Silahkan buka Matius pasal 1 ayat 16
B: Baik, di situ disebutkan: "dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria;
ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus"
A: Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut
dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi Keluaran pasal 4 ayat 22.
B: Baik, di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada Fir'aun
demikian: "Inilah Firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anakKu laki-laki, yaitu
anakKu yang sulung"
A: Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan
Yesus tidak disebutkan anak keberapa, silahkan buka lagi Yeremia pasal 31 ayat
9.
B: Ayat ini menyebutkan; "Akulah Bapak bagi Israil; dan Afraim itulah anak yang
sulung"
A: Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri Anak tuhan itu banyak bukan
Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan Anak dalam itu ialah
mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang sebenarnya.
B: tetapi dalam Matius pasal 1 ayat 18 menyebutkan sebagai berikut: "Adapun
kelahiran Yesus Kristus demikian adanya: Tatkala Maria, yaitu ibunya,
bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maria itu
hamil dari pada Rohulkudus". Roh Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka
Yesus itu adalah anak tuhan, sebagaimana juga di Matius pasal 1 ayat 20
menyebutkan: "Yusuf bermimpi seorang Malaikat, Tuhan berkata: "Hai Yusuf, anak
Daud janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena
kandungannya itu terbitnya dari pada Rohulkudus"
A: Kalau Begitu silahkan buka: Kisah Rasul pasal 6 ayat 5
B: Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian
orang banyak itu, lalu memilih Stepanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman,
dan Rohulkudus, dan lagi Philipus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan Simon, dan
Parmenas, dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.
A: Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Rohulkudus itu bukan
pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Rohulkudus itu Roh Suci, atau Roh
Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh
setan atau hantu. Sebagaimana halnya pada Nabi lainnya dengan roh sucinya.
Menurut Al Qur'an Rohulkudus (Roh Suci) itu berarti Jibril. Di Bibel sendiri
menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.
B: Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian
A: Silahkan Periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2
B: Baik, Pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu ingat perkataan yang sudah
disabdakan, dahulu oleh Nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru Selamat,
dengan jalan Rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu"
A: Jelas di Bibel Sendiri menyebutkan bahwa Rohulkudus itu bukan Tuhan; dengan
lain kata bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan,
melainkan adalah roh bersih, suci, dengan izin atau perintah Allah yang
dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap saudara periksa
dalam Kisah Rasul pasal 5 ayat 32
B: Ayat tersebut menyebutkan: "Dalam kami inilah saksi atas segala perkara itu,
demikian juga Rohulkudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang
menurut Dia"
A: Silahkan periksa lagi dalam Lukas pasal 1 ayat 41
B: Pasal ini menyebutkan bahwa: "Maka berlakulah tatkala Elisabeth mendengar
salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan
Elisabeth penuh dengan Rohulkudus".
A: Sudah jelas sekali bahwa arti Rohulkudus adalah Roh Suci yang dikaruniakan
oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Rohulkudus itu
diartikan dengan Allah atau Roh Allah, maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau
anak tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan
Elisabeth (Istri Zakaria)pun mestinya Tuhan juga.
B: Yesus dianggap tuhan oleh karena ia mempunyai Roh Ketuhanan, terbukti dengan
pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati, Inilah kesamaan
Allah dengan Yesus.
A: Kalau begitu, periksa di Kitab raja-raja yang kedua pasal 13 ayat 21.
B: Baik, di sini ada menyebutkan: "Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya
seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan, lalu dicampakkannya
orang mati itu kedalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan
kedalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun
berdiri.
A: Di sini menyebutkan malah tulang-tulang Ilyas (Elisa) dapat menghidupkan
orang mati. Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati, bahkan
tulang-tulang Ilyas dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti Tulang-tulang
Ilyas adalah tulang-tulang Ketuhanan. Kalau Yesus diwaktu hidupnya dapat
menghidupkan orang mati, akan tetapi Elisa diwaktu tidak bernyawa, malah hanya
dengan tulang-tulangnya yang didalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau
perbuatan Yesus dikatakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi
seharusnya Ilyas-pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di Kitab raja-raja yang
pertama pasal 17 ayat 22.
B: Ya, disini menyebutkan: " Maka di dengar akan Do'a Elisa itu, lalu kembalilah
nyata kanak-kanak itu kedalamnya sehingga hiduplah ia pula.
A: Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap tuhan juga.
B: Tapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat
A: Kalau begitu periksa Kitab raja-Raja yang kedua pasal 6 ayat 17 dan ayat 30
B: Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan
orang buta, sehingga dapat melihat.
A: Kalau begitu Elisapun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan
menyamai sifatnya Tuhan.
B: Sekali lagi, Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit Lepra (penyakit kusta)
A: Silahkan periksa Kitab Raja-Raja yang kedua pasal 3 ayat 10 dan ayat 11
B: Baik. Di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat
menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.
A: Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta, malah dapat
menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan.
B: Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa percampuran laki-laki dengan istrinya.
Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa.
A: Asal kejadian Nabi Adam tanpa Bapa dan Ibu. Mengapa Adam tidak dianggap
Tuhan. Juga Hawa (eve) asal kejadiannya tanpa ibu, iapun bisa dianggap juga
Tuhan wanita
B: Tapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa
A: Kalau begitu Yesuspun berdosa, Karena Yesus keturunan Maria, sedangkan Maria
Keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak
gunung. Pantaskah Tuhan dibawa Iblis.
B: Dimana ceritera itu disebutkan
A: Di Bibel. Silahkan saudara periksa Lukas, pasal 4 ayat 5
B: Baik, di situ menyebutkan: "Maka iblispun membawa dia kepuncak gunung ......"
A: Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada
kemauan iblis.
B: Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.
A: Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa. Akan tetapi mereka tidak
menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiripun tidak juga mengaku
Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.
B: Tidak demikian, Nabi-nabi berbuat dosa tetapi Yesus tidak.
A: Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi
ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun
oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis
karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
B: Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan.
A: Silahkan saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.
B: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan ampunilah kiranya kami
segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang berkesalahan
kepada kami.
A: Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat
kesalahan.
B: Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun
semua kesalahan orang kepadanya.
A: Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada
orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita.
B: Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan kedunia ini tanpa Bapak,
melainkan Yesus saja. Jafi masih dapat dibenarkan kalau Yesus disebut "Putera
Tuhan" atau "Tuhan Anak".
A: Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka
orang itu pasti akan diakui oleh saudara bahwa ia lebih berhak menduduki jabatan
Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa Bapak saja.
B: Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.
A: Kalau kiranya ada, maka yang manakah diantara keduanya yang lebih tinggi
derajat Ketuhanannya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan
manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu.
B: Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu itu lebih
tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya
dari pada kelahiran Yesus.
A: Benarkah demikian pendapat Saudara..?
B: Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib dari pada Yesus; akan tetapi
saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab; dan Bapak harus mengambil dari Kitab
yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau ceritera-ceritera khayalan
saja.
A: Supaya Lekas beres urusan ini, silahkan saudara periksa di Kitab Bibel atau
Injil, Kitab Suci saudara sendiri.
B: di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan.>?
A: Silahkan saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3
B: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut: "Adapun Malkisedik
itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan
Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu diberkatinya
Ibrahim".
"Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh Esa. Makna Malkisedik itu
kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di
Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak dan tiada beribu dan tiada
bersilsilah, dan tiada berawal..".
A: Cukup, saudara telah membaca di kitab suci saudara sendiri, bahwa Malkisedik
seorang raja di Salem tanpa Bapak dan Ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai
dengan pendapat saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci saudara
ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan. Kalau dikatakan dongeng atau
cerita khayalan, maka apakah saudara akan terima kalau ada yang mengatakan bahwa
kitab suci saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan yang
dibuat-buat. Dan kalau saudara masih mempertahankan kesucian kitab saudara itu
mengapakah saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat tuhan juga, malah
jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan
pendirian saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus,
oleh karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan tanpa
Bapak dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi daripada
Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari Maria,
sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah sama
sekali. Apakah saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus...?
B: Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!!
A: Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa,
karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.
B: Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam kitab Injil Johanes pasal
1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam maka Kalam itu,
serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah, dan kalau itu Allah . Ia itu pada
mulanya serta dengan Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi
Yesus beserta dengan Allah.
A: Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah : "Serta" atau
beserta.
Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin" maka susunan kalimat ini semua
orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si Amin jadi
berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) beserta
Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah bukan Yesus.
Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah: dengan kata lain kata Yesus bukan
Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu
bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam-pun lain.
B: Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan.
A: Saya sudah jelaskan tentang itu pada saudara dalam pembicaraan kita yang
lalu. Dan saudara telah mengakui kebenaran keterangan saya. Sekarang saya
tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik anaknya berupa manusia seperti Yesus atau
lainnya, maka ke Esa-an Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedang kita-pun tidak
mungkin menodai ke Esa-an Tuhan.
B: Tetapi dalam kitab: "Wahyu", pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah
Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".
A: Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman Allah
kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan saudara periksa di
Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.
B: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah
genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang awal dan yang Akhir".
A: Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku", Siapakah yang
berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini..???
B: Tentu Allah yang berfirman.
A: Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, yang Awal dan Yang Akhir, bukan
perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.
B: Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata: "Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada".
Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.
A: Kalau Yesus dikatakan "Permulaan". maka diapun tidak benar. Karena pada
mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus
mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa
dikatakan: "seorang yang terkemudian", dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak
bisa dikatakan: "Permulaan", bukan pula "yang terkemudian", bukan yang "awal",
maupaun: "yang akhir".
B: Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah membingungkan saya karena pada
mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus
mati. Yang pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut: "permulaan". Kalau Yesus
diperanakkan, mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah mati,
mustahil bisa disebut "yang terkemudian"
A: Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya hadapkan pertanyaan: Andaikata
Yesus itu disebut "permulaan", maka apa dengan dasar inikah saudara mengakui
Yesus itu Tuhan.
B: Ya, betul begitu.
A: Kalau demikian, bagaimanakah anggapan saudara, kalau sekiranya dalam kitab
suci saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada
permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui tuhan
juga oleh saudara.
B: di pasal manakah menyebutkan demikian.
A: Sebelum saya tunjukkan, apakah saudara masih tetap berpendirian akan mengakui
Tuhan kepada seorang yang tidak ada permulaan dan kesudahannya, sebagaimana
saudara bertuhan kepada Yesus.
B: Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya
atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.
A: Mestinya saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus
ada lagi Tuhan Tambahan.
B: Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja keyakinan saya lantas tambah
tidak karuan. Di pasal manakah ada menyebutkan ada seorang manusia yang tidak
ada permulaan dan kesudahannya.
A: Saya telah katakan dikitab suci saudara sendiri. Silahkan buka Ibrani pasal 7
ayat 2 dan 3.
B: Baik, seperti tadi sudah saya bacakan sampai baris pertama ayat ketiga dari
pasal tersebut sebagai berikut:
"Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu dan tiada bersilsilah dan tiada
berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia diserupakan Anak Allah. maka
kekallah ia selama-salamanya".
A: Bagaimana perasaan saudara dengan susunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini
bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi juga Malkisedik.
B: Keyakinan saya memang jadi bimbang terhadap Ketuhanan Yesus.
A: Bimbang atau tidaknya terserah saudara, yang jelas tidak ada niat sama-sekali
untuk mengajak saudara meninggalkan Agama Kristen. Yang penting adalah rembukan
dan penelitian semata-mata. Meneliti dan menganalisa terhadap sesuatu adalah hak
semua orang, asalkan penelitian itu benar-benar tidak mengganggu ketentraman
umum.
B: Terimakasih, dan saya masih akan bertanya lagi pada Bapak; maklumlah saya ini
sedang mencari kepuasan yang dapat menimbulkan keyakinan saya dalam memeluk
agama.
A: Silahkan saudara bertanya, keyakinan itu timbul setelah menyelidiki dan
meneliti dengan kepuasan. Di dalam Agama Islam tidak ada paksaan. Yang penting
menyampaikan (da'wah), tidak lebih dari itu. Teruskanlah pertanyaan saudara.
B: Setelah kita bersoal jawab tentang Ketuhanan Yesus timbullah keraguan dalam
hati saya, namun apakah bapak masih bersedia menunjukkan ayat-ayat Bibel yang
menyatakan bahwa Yesus itu bukan Anak Tuhan.
A: Walau telah saya tunjukkan ayat-ayat Bibel sendiri, tentang pengakuan Yesus
sendiri bahwa Tuhan itu Tunggal, namun demi pengharapan saudara akan saya penuhi
juga. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja oleh
karena waktu sudah malam (Jam 12.25).
B: Ya, terima kasih, besok malam saja kita lanjutkan