KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari dengan teliti pendapat para ilmuwan
nonmuslim terhadap Bibel dan Al-Qur'an tersebut di atas, maka jelaslah
bahwa dalam menerima kebenaran Islam untuk berbakti kepada Tuhan Allah
Yang Maha Esa memang melalui proses mempelajari serta meneliti dengan
sepenuh akal budi dan kejujuran. Hanya dengan demikianlah akan sampai
pada derajat pengakuan atas kebenarannya. Kesimpulan itu akan diperoleh,
tentunya setelah dianalisa dengan sesungguhnya serta dibandingkan dengan
kekurang- benaran atau ketidak-benaran yang lainnya. Sehingga akan lebih
nampak mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang
salah, serta dapat dibedakan pula mana yang bercampur-baur antara
kebenaran dan kebatilan dan mana yang suci murni dari Ilahi.
Kemudian baru atas taufik dan hidayah dari Allahlah manusia dapat dan
mampu mengakui di dalam hati dan pikiran, mengikrarkan di dalam lisan,
serta mengamalkan di dalam kehidupan (beriman) dengan segala kekuatan.
Hal itu sebagaimana dituliskan di dalam:
a. Bibel
Matius 22:37
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Markus 12:30
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."
Lukas 10:27
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap
akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
b. Al-Qur'an
Qur'an 12:111
La qad kaana fii qashashihim 'ibratulli ulil albaabi maa kaana hadiitsay
yuftaraa walaakin tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tatshiila kulli
syaiiw wa hudaw wa rahmatal li qaumiy yu'minuun.
Artinya:
Sungguh pada kisah-kisah mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang diada-adakan,
tetapi membenarkan kitab terdahulu dan menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Qur'an 39: 18
Alladziina yastami'uunal qaula fa yattabi'uuna ahsanahuu ulaaikal
ladziina hadaahumullaahu wa ulaaika hum ulul albaab.
Artinya: Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik
diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah
dan mereka itulah orang-orang yang berakal.
Maka, di dunia ini banyak orang yang berakal cerdas kemudian
berbondong-bondong masuk Islam dan sebaliknya orang-orang yang kurang
akal meninggalkan Islam.
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan belajar ilmu dan mengajarkan ilmu
yang kita miliki, khususnya Ilmu Kristoiogi Islami, untuk mengantisipasi
missilzending Kristenisasi pada diri, keluarga, dan masyarakat kita.
|