Frequently Asked Questions |
Question No.8Jesus said: "He who believes in the son has eternal life; but he who does not obey the son shall not see life, but the wrath of God abides on him." (John 3:36); are you not under the wrath of God for not being a follower of Christ - a Christian, by belief? Yesus berkata: "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak ia tidak akan dapat melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada diatasnya." (Yohanes 3:36); apakah kamu tidak dibawah murka Allah dengan tidak menjadi pengikut Kristus - menjadi orang Kristen, dengan dengan penuh rasa percaya? Answer No.8It is an interesting question. In fact, we Muslims should be asking the question to you the followers of Christ. Do the vast majority of Christians truthfully believe Christ for what he said he was, and, truly understand his commands and obey them? Ini adalah pertanyaan yang menarik. Kenyataannya, kami orang-orang Muslim seharusnya menanyakan pertanyaan kepada pengikut Kristus. Apakah mayoritas luas dari orang-orang Kristen yang sesungguhnya percaya Kristus untuk apa yang dia katakannya, dan sesungguhnya memahami perintah-perintahnya dan mematuhinya? We believe, most of the followers who claim to be Christians do not even understand the implications of calling their Leader or Lord; "Christ." (The readers will understand what I mean by the last sentence, once they go through the rest of the text). Kami yakin banyak dari pengikut-pengikut yang mengaku menjadi orang-orang Kristen yang juga tidak memahami maksud dari sebutan Pemimpin mereka atau Tuhan (Yesus Kristus); "Kristus." (Pembaca akan mengerti apa yang saya maksud dengan kalimat terakhir tadi, segera setelah membaca uraian berikutnya.) Here is the answer to your question. The above verse has two parts. 'Belief' and 'Obedience.' Ini jawaban pada pertanyaan anda. Pernyataan di atas mempunyai dua bagian. 'Percaya' dan 'Kepatuhan.' On the subject of Belief in Christ, Jesus asked his disciples; "But who do you say that I am? And Peter answered and said, "The Christ of God." (Luke 9:20). Peter did not say God or a god. We Muslims truly believe Jesus was "The Christ (al-Masih) of God." The expression "The Christ of God" literally means; Untuk urusan Percaya kepada Kristus, Yesus menanyakan pada pengikutnya; "Menurut kamu siapakah Aku ini? Jawab Petrus, "Mesias dari Allah." (Lukas 9:20). Petrus tidak mengatakan (Engkau) adalah Tuhan (Dengan T besar -pen) atau (Tidak juga mengatakan Engkau) tuhan (Dengan t kecil, tuhan yunior -pen). Kami orang orang Muslim sesungguhnya percaya Yesus adalah "Kristus (Isa al Masih/penyelamat) dari Allah." Ungkapan "Kristus dari Tuhan" maksud harfiahnya; "The one that was anointed by God himself." Please go back in time and think. God performed the ceremony of anointing (physically or spiritually) and for that reason, Jesus became "The Christ of God." Now may I please ask you a simple question. Who is greater and exalted; the one who anointed, or, the one who got anointed? "Seseorang diurapi oleh Allah sendiri." Coba surut sejenak dan fikirkan. Allah melaksanakan upacara pengurapan (jasmani atau rohani) dan karena alasan itu, Yesus (sekarang) menjadi "Kristus.dari Tuhan" Sekarang sudikah saya menanyai anda sebuah pertanyaan sederhana. Siapakah yang Lebih Tinggi dan Mulia; seseorang yang mengurapi atau seseorang yang mendapat urapan? Since God anointed Jesus, God is the greater and exalted between the two, which we Muslims, do truly believe. But surprisingly, the followers who say Jesus is "Christ," don't. Karena Tuhan (Allah) mengurapi Yesus, (Jelas) Allah adalah Maha Tinggi dan Mulia antara keduanya, kita orang-orang Muslim sesungguhnya percaya hal itu. Tetapi yang mengherankan pengikutnya memanggil Yesus adalah "Kristus," justru tidak berkeyakinan seperti itu (Malah menyamakan Allah dengan Yesus?) HOT TIP:"... Thy holy Servant Jesus, whom Thou didn't anoint, ..." (Acts 4:27 - New American Standard Bible). "... HambaMu Yesus yang kudus, yang Engkau urapi, ..." (Kisah Para Rasul 4:27 - Injil Standar Amerika Baru). This leaves no room for doubt that Jesus was a 'Servant of God.' Besides, there are other verses which declare Jesus; God's Servant. Tidak ada kesempatan sedikitpun untuk meragukan bahwa Yesus adalah 'Hamba Allah'. Selain itu, ada beberapa ayat yang menyatakan bahwa Yesus; adalah Hamba Allah. Now let us go to the second part of the quoted verse; "obeying the Christ." Please read the following verse and ask yourself a question; have I obeyed? Sekarang kita menuju bagian kedua dari kutipan pertanyaan anda tadi; "mematuhi Kristus." Silahkan baca melalui ayat dan tanyakan diri sendiri sebuah pertanyaan; haruskah saya mematuhi? "Truly, truly, I say to you, he who hears my word, and believes Him who sent me, has eternal life, and does not come into judgment, but has passed out of death into life." John 5:24 "Benar, benar, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Yohanes 5:24 Have I believed and placed my trust basically, fundamentally and predominately in Him or in Jesus? Haruskah saya percaya dan menempatkan kepercayaan saya secara mendasar, fundamental dan utamanya, pada pada Dia atau pada Yesus? HOT TIP:Jesus said; "But I do not seek my glory; there is One who seeks and judges." John 8:50. Who is this "One," who is not Jesus? Have you basically, essentially and fundamentally glorified the "One" or Jesus? Please remember, the "One" will be the Judge on the Day of Judgment and not Jesus. If you disbelieve or disobey the above word of Jesus please read the verse quoted by you and then think about the "wrath of God."
Yesus berkata; "Tetapi Aku tidak mencari kemegahanku; ada
Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi." (Yohanes
8:50) Siapakah yang dimaksud dengan Satu itu, siapa yang
bukan Yesus tadi? Apakah anda secara mendasar, esensial dan
fundamental mengagungkan yang Satu itu atau pada Yesus?
Silahkan ingat, ada Satu Yang Menghakimi pada hari
pengadilan, dan itu bukan Yesus. Jika anda tidak percaya dan
tidak mentati kata-kata Yesus di atas, silahkan baca kembali
ayat ayang anda ajukan tadi, kemudian fikirkan kembali
tentang "Kemurkaan Tuhan" itu." |
| Next Artikel | PUSTAKA ONLINE IDIEJT |