BIBLE:
|
Question No.1Jesus said: "I and the Father are one" (Jn.10:30), therefore, is not Jesus the same, or, "co-equal" in status with his Father? Yesus telah berkata: "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30), dari itu, tidakkah ini berarti bahwa Yesus adalah sama atau "ko-ekual" dalam status dengan Bapanya? Answer No.1In Greek, "heis" means "one" numerically (masculine) "hen" means "one" in unity or essence (neat). Here the word used by John is "hen" and not "heis." The marginal notes in New American Standard Bible (NASB) reads; one - (Lit. neuter) a unity, or, one essence. Dalam bahasa Yunani [Latin] "heis" berarti "satu" secara bilangan (berjenis kata laki-laki), sedang "hen" berarti "satu" dalam "kesatuan" atau esensinya. Dalam catatan pinggir Injil Standard baru Amerika (NASB) terbaca; Satu - (Lit.neuter) kesatuan atau satu essensi [= intisari, hakikat] If one wishes to argue that the word "hen" supports their claim for Jesus being "co-equal" in status with his Father, please invite his/her attention to the following verse: Jesus said: "And the glory which Thou has given me, I have given to them (disciples); that they may be one, just as we are one." (John 17:22). Jika seseorang (dari fihak Kristen) hendak tetap membantah bahwa justru kata "hen" tadi mendukung pernyataan mereka bahwa Yesus "co-equal" (dua-duanya sama) dalam status dengan Bapanya, maka cobalah undang perhatian mereka untuk mengikuti ayat berikut ini: "Dan Kemuliaan yang telah Engkau (Bapa) berikan kepadaku, telah aku berikan pula kepada mereka (para pengikut Yesus), supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita adalah satu" (Yohanes 17: 22). If he/she was to consider/regard/believe the Father and Jesus Christ to be "one" meaning "co-equal" in status on the basis of John 10:30, then that person should also be prepared to consider/regard/believe "them" - the disciples of Jesus, to be "co-equal" in status with the Father and Jesus ("just as we are one") in John 17:22. I have yet to find a person that would be prepared to make the disciples (students) "co-equal" in status with the Father or Jesus. Jika dia mempertimbangkan/menganggap/percaya bahwa Bapa dengan Yesus itu "satu" dalam arti "co-equal" (Dua-duanya sama) dalam status dengan berdasar kepada Yohanes 10:30, maka orang tadi mesti pula bersiap-siap untuk dia mempertimbangkan/menganggap/percaya bahwa "mereka" (para murid Yesus) juga "co-equal" dalam statusnya dengan Yesus dan Bapa (seperti dalam ayat: "sama seperti kita adalah satu") dalam Yohanes 17: 22. Selama ini saya belum pernah menemukan orang yang siap untuk meyakini bahwa murid-murid Yesus adalah "co-equal" dalam status dengan Bapa atau Yesus sendiri. The unity and accord was of the authorized divine message that originated from the Father, received by Jesus and finally passed on to the disciples. Jesus admitted having accomplished the work which the Father had given him to do. (Jn.17:4). Kesatuan dan persetujuan adalah kewenangan pesan suci yang berasal dari Bapa, diterima oleh Yesus dan akhirnya diteruskan kepada para pengikutnya. Yesus mengakui telah menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan Bapa kepadanya untuk dikerjakan (Lihat Yohanes 17: 4: "Aku telah mempermuliakan engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya"). HOT TIP: (precise and pertinent)SARAN PENTING: (Tepat dan berhubungan dengan masalah di atas)Jesus said: "I go to the Father; for the Father is greater than I." (Jn.14:28). This verse unequivocally refutes the claim by any one for Jesus being "co-equal" in status with his Father. Yesus berkata: "Aku pergi kepada Bapa, sebab Bapa lebih besar daripada Aku" (Yohanes 14: 28). Ayat ini dengan begitu gamblang membuka kesalahan atas pengakuan (klaim) dari siapapun yang menyatakan bahwa Yesus "co-equal" (kedua duanya tepat sama) dalam status dengan bapaknya.1
[1] Dalam
bahasa kitab suci, ungkapan-ungkapan seperti ini sering
terjadi, dan hendaknya pembaca berlaku arif dam memiliki
kehalusan jiwa untuk menangkap ungkapan tadi sebagai
pelajaran. Sebab ini bukanlah arti yang sebenarnya. Dalam Al
Quran misalnya terdapat ayat yang bermakna: "Maka (yang
sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi
Allah lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar, ketika kamu melempar, tetapi Allah lah yang
melempar ..." [QS.8:17], Atau dalam hadits Qudsi dikatakan,
bila seorang hamba mendekat secara sempurna, bukan sekedar
dengan penunaian yang wajib tetapi lengkap dengan sunnah
sunnahnya, maka .".. Aku menjadi matanya ketika dia melihat,
menjadi tangannya ketika dia memukul menjadi kakinya ketika
dia berjalan." Kalimat kalimat seperti ini, tidak boleh
langsung disimpulkan bahwa "benar benar orang itu bermata
Allah, bertangan dan berkaki Allah," tetapi pada tingkat
kebersihan jiwa seperti itu, orang tadi dalam melihat,
menggerakkan tangan dan melangkah, senantiasa selaras dengan
apa yang diridhoi Allah. Orang Nasrani nampaknya terlalu
segera menyimpulkan yang tersurat, sehingga berani berkata
bahwa Yesus adalah Allah, dan Allah adalah Yesus dalam arti
satu, sama, itu itu juga ! Padahal orang bercinta saja kalau
mereka berkata "Kau dan Aku selalu satu" tentu artinya bukan
mereka menjadi satu badan khan? Di kalangan ulama Islam pun
dahulu pernah terjadi penyimpulan kasar berdasar kata
tersurat, yakni banyak ulama berfatwa bahwa orang yang telah
berwudhu, bisa batal wudhunya bila "menyentuh" perempuan,
mereka fahamkan kesimpulan itu dengan mengambil dasar Al
Quran S.4:43. Untung Al Quran masih memiliki teks aslinya,
bahkan tafsir murid langsung Nabi pun masih ada, sehingga
gampang ditelusuri maksud yang sebenarnya, bahwa ternyata
menurut Ibnu Abbas ra [Sahabat Nabi SAW], bahwa menyentuh
disana bukan sekedar "menyentuh," tetapi semacam ungkapan
sopan yang menyiratkan arti "bersetubuh," atau katakanlah
'sentuhan' yang bisa menyebabkan hamil, seperti secara sopan
diungkap Maryam dalam Quran S.19:20. Bagi Nasrani, apalagi
yang menerima 'kebenaran kristen' cuma dari teks bahasa
Insonesia saja, memang agak sukar untuk menelusuri arti
sebenarnya dari kata kata yang tersurat dalam injil
mereka. |
| Next Artikel | PUSTAKA ONLINE IDIEJT |