Tidak ada alasan untuk mengambil ayat ini untuk memahami bahwa Kristus sedang berkata bahwa ia dan Bapa menyusun 'satu Tuhan.' Ungkapan yang umum, dan bahkan hari ini jika seseorang menggunakan itu, orang-orang akan mengetahui persisnya apa yang ia maksudkan 'dia dan bapaknya sangat banyak kemiripan. Ketika Paulus menulis kepada Jemaat Korintus tentang kependetaannya di sana, ia berkata bahwa ia telah menanam benih itu dan Apolos yang mengairi. Kemudian ia berkata, 'Now he that planteth and he that watereth are one' (Dia yang menanam dan yang mengairi adalah satu) [1 Kor. 3:8 KJV]. Di dalam Teks Yunani, susunan kata Paulus adalah sama seperti yang di dalam Yohanes 10:30, namun tak seorangpun mengakui bahwa Paulus dan Apollos menyusun 'satu eksistensi.' Lagipula, NIV menterjemahkan 1 Kor. 3:8 sebagai 'ia yang menanam dan ia yang mengairi mempunyai satu tujuan.' Mengapa menterjemahkan ungkapan itu sebagai 'adalah satu' di dalam satu tempat, tetapi sebagai 'mempunyai satu tujuan' di dalam tempat lain? Dalam hal ini, menterjemahkan ungkapan yang sama di dalam dua jalan berbeda mengaburkan maksud yang jelas dari statemen Yesus di dalam Yohanes 10:30. Yesus selalu melakukan kehendak Bapa; dia dan Tuhan mempunyai 'satu tujuan.'
Kristus menggunakan konsep 'menjadi satu' di dalam tempat lain, dan dari situ seseorang dapat melihat bahwa 'satu tujuan' adalah apa yang dimaksud. Yohanes 11:52 mengatakan Yesus mati untuk membuat semua anak-anak Tuhan menjadi 'satu.' Di dalam Yohanes 17:11,21 dan 22, Yesus berdoa kepada Tuhan agar para pengikutnya akan menjadi 'satu' seperti dia dan Tuhan adalah 'satu.' Kita berkesimpulan bahwa Yesus tidaklah berdoa agar semua para pengikutnya akan menjadi satu eksistensi atau 'unsur' sama halnya ia dan Bapa adalah satu eksistensi atau 'unsur'. Kita percaya maksudnya adalah Yesus sedang berdoa agar semua para pengikutnya menjadi satu tujuan sama halnya ia dan Tuhan adalah satu tujuan, suatu doa yang belum dikabulkan.
Konteks Yohanes 10:30 menunjukan dengan meyakinkan bahwa Yesus sedang mengacu pada fakta bahwa ia mempunyai tujuan yang sama dengan Tuhan. Yesus sedang membicarakan kemampuannya untuk memelihara 'domba-domba,yang percaya, yang datang kepadanya. Ia berkata bahwa tak seorangpun bisa mengambil mereka ke luar dari tangannya dan bahwa tak seorangpun bisa mengambil mereka ke luar dari tangan Bapa. Kemudian ia berkata bahwa ia dan Bapa adalah 'satu,' -yaitu tujuan- untuk memelihara dan melindungi domba-domba itu.