Snack's 1967

Islam Karangan Muhammad

 
Dan orang-orang kafir berkata: �Al Qur�an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain�; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (QS. Al-Furqan: 4)

Non-Muslim dan sebagian kelompok sesat (seperti JIL) berkata bahwa Islam adalah karangan Nabi Muhammad dan para shahabatnya. Tetapi jika ditanyakan kepada mereka, mana buktinya, mereka tidak bisa menunjukkan satu pun bukti yang dapat diterima. Ucapan mereka tidak lain hanya kosong belaka. Ucapan mereka tidak memiliki dasar pijakan yang kuat.

Justeru banyak dasar yang menunjukkan bahwa Islam ini adalah agama wahyu. Dan satu bukti diantaranya adalah peristiwa turunnya surat An-Nisa ayat 176.

Ketika itu Umar bin Khaththab bertanya mengenai harta kalalah (harta seseorang yang mati tanpa meninggalkan anak dan ayah). Padahal Umar adalah orang yang cerdas. Tetapi toh beliau tetap tidak berani menjadikan pendapat aqalnya sebagai syari�at. Mendengar pertanyaan itu Nabi Muhammad saaw tidak langsung menjawab. Padahal beliau seorang Nabi dan Rasul Allah. Kemudian turunlah ayat tersebut yang menjelaskan syari�at Allah mengenai harta kalalah.

Maka jelaslah bahwa Islam bukanlah karangan Nabi Muhammad saaw, dan bukan pula karangan para shahabat. Jika benar bahwa Islam itu adalah karangan Nabi Muhammad, mengapa tidak beliau gunakan saja pendapat aqal beliau untuk menentukan syariat? Jika benar bahwa Islam itu adalah karangan para shahabat, mengapa Umar bin Khaththab, seorang shahabat utama, seorang pengganti Nabi Muhammad saaw untuk memimpin ummat, tidak menggunakan pendapat aqalnya saja untuk menentukan syari�at? Inilah bukti yang jelas, bahwa Islam adalah agama wahyu. Adapun aqal hanya berfungsi untuk menggali wahyu yang berisi tuntunan syari�at dari Sang Pembuat Syari�at, Syari�, yaitu Allah SWT.

Jadi, tidak benar pendapat Mu�tazilah yang mengatakan bahwa dengan aqal saja, seseorang bisa selamat di dunia dan akhirat. Itu sama sekali tidak benar, sebab aqal semata tidak akan dapat menentukan bagaimana cara ibadah yang benar secara muthlaq, aqal juga tidak sanggup untuk menentukan bagaimana cara mengatur kehidupan dunia dengan benar secara muthlaq. Aqal memang tidak punya kapasitas untuk itu. Namuin demikian aqal memang memiliki kemampuan untuk menggali dan memahami keinginan Syari� (Allah) yang terdapat dalam Firman-Nya. Untuk menentukan hukum, aqal digunakan untuk menggali nash. Walau pun hadits Nabi merupakan salah satu sumber, tetapi perlu diingat bahwa tidaklah Nabi berkata dan berbuat kecuali dengan bimbingan wahyu. Jadi bukanlah Nabi itu memiliki otoritas untuk membuat syariat. Nabi hanya berucap dan berbuat sesuai apa yang diwahyukan kepadanya. Hadits hanyalah penjelasan atas wahyu. Jadi sekali lagi, Islam bukanlah karangan Nabi Muhammad saaw. Tidak benar apa-apa yang dikatakan orang-orang sesat itu.

Kemudian orang-orang sesat seperti JIL juga menyatakan bahwa ilmu Fiqh yang disusun para imam madzhab adalah Arabisme. Ini adalah tuduhan bohong dari orang-orang yang ingin menjauhkan ummat Islam dari syariat Islam yang benar. Mereka ingin menghapus syariat Islam yang mereka anggap sebagai Arabisme. Jika sudah hilang Syariat Islam itu, maka hukum yang dipakai kemudian adalah hukum liberalisme yang mengedepankan kebebasan hewani. Sekarang terbukti bahwa JIL tidak mengajarkan Islam yang benar. Mereka hanya menginginkan Liberalisme, suatu paham karangan manusia-manusia sesat.

Lalu bagaimana dengan orang Kristen yang menyatakan bahwa Islam adalah karangan Muhammad? Tanyakan kepada mereka, agama yang mereka anut sekarang ini karangan siapa? Aku katakan bahwa agama yang mereka anut itu adalah karangan manusia. Dan aku akan memberikan satu bukti. Karena satu bukti itu cukup bagi orang yang beraqal murni.

Dalam surat-surat buatan Paulus di dalam Alkitab dinyatakan bahwa bersunat/khitan bagi laki-laki bukanlah suatu kewajiban. Padahal Ibrahim dan Isa as bersunat, begitu juga para Nabi dan pengikut mereka. Siapa yang membatalkan hukum berkhitan ini? Allahkah? Bukan, tetapi manusia yang bernama Paulus.

Ketika satu cacat itu terkandung dalam suatu kitab yang dianggap suci, maka gugurlah kesucian kitab itu. Jelaslah, bahwa agama Kristen bukanlah agama wahyu, tetapi agama karangan Paulus, si nabi palsu. Sebagaimana Islam Liberal adalah aliran sesat karangan Ulil Abshar Abdalla, yang juga bertingkah seperti Paulus si nabi palsu.

 

Copyred edited