10. Ucapan InsyaAllah dalam Alkitab
"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan disana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentarsaja keliahatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata" Jika Tuhan menghendakinya (Insya Allah), kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." *Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah *Jadi jika seorang tahu bagaimanaia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."
(Yakobus 4 : 13-17)
Penjelasan: Alkitab mengajarkan bahwa jika mengatakan sesuat yang belum tentu atau belum pasti terjadi, hendaklah katakan"Insya Allah (jika Tuhan menghendaki). Tapi umat Kristen begitu berani memastikan sesuatu walaupun belum terjadi. Bahkan mereka tidak mau menggunakan kata "insya Allah" (Jika Tuhan menghendaki) karena mereka merasa yakin dan pasti bahwa dengan nama Yesus segala sesuatu pasti akan terjadi.
Padahal dalam Alkitab jelas menyalahkan, bahwa siapa yang berani memastikan sesuatu yang belum past terjadi, adalah dosa, sebagaimana dalam Yakobus 4:15 tadi.
Lebih ekstrim lagi, mereka justru menuduh bahwa dalam agama Islam semua masih serba tidak pasti, makanya kata mereka, keselamatan dalam agama Islam belum pasti karena masih serba insya Allah. Menurur mereka, keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus, sebab asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, pasti dijamin masuk surga. Padahal jika cari didalam seluruh isi Alkitab, kata "pasti masuk surga" tidak ditemukan.
Semua umat Islam diwajibkan mengucapkan Insya Allah jika mengatakan sesuatu yang belum terjadi karena demikianlah tuntunan yang diberikan lewat Al Qur'an. Perhatikan firman Allah dibawah ini:
"Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman."
(QS. Yusuf 12 : 99)
"Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun."
(QS. Al-Kahfi 18 : 69)
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
(QS. Ash-Shaaffaat 37 : 102)