Kategori : Bimbingan Tauhid
by : Tim Fakta - 16 Jan 2008 | 1:09 pmKaum muslimin harus lebih giat lagi mengkaji Al-Qur`an melalui
manhaj yang shahih. Bila tidak, maka akan menjadi kaum yang awam
terhadap kitab suci agamanya. Dengan keawaman itu, mereka akan
menjadi bulan-bulanan dalam gerakan pengkristenan �Metode Camel.�
Dalam metode ini, para penginjil digembleng untuk menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur`an dengan kacamata Kristen. Tafsir Al-Qur`an gaya
Kristen inilah yang dipakai sebagai wasilah pengkristenan terhadap
umat Islam.
Metode Camel yang berisi resep memurtadkan umat Islam ini
diperkenalkan di majalah Roti Hidup edisi 39/IV oleh seseorang
berinisial DH. Camel yang dimaksud adalah akronim dari lima kata:
Chosen�dipilih, Announcement�mengumumkan, Miracles�mukjizat, dan
Eternal Life�hidup yang kekal.
Pada bagian pengantar, DH menjelaskan bahwa hambatan utama yang
dihadapi oleh para penginjil dalam pewartaan Injil kepada umat Islam
adalah jurang perbedaan antara Islam dan Kristen. Problem ini bisa
diatasi dengan mencari titik temu dan kesamaan dengan memakai
istilah-istilah yang akrab di telinga umat Islam. Untuk itu,
diperlukan sebuah �jembatan� untuk menjangkau umat Islam. Bila sudah
selesai dipakai untuk menyeberang, maka jembatan itu tidak
dibutuhkan lagi. Jembatan dalam pekabaran Injil kepada umat Islam
itu adalah Al-Qur`an surat Ali Imran 3: 42-55.
Sebagai jembatan misi, Al-Qur`an dimanfaatkan untuk menjangkau dan
berkomunikasi dengan kelompok Muslim. inilah inti dari latihan dan
metode Camel. Untuk mempraktikkan metode Camel, DH menjelaskan sbb:
�Bagaimana menggunakan Al-Qur`an sebagai jembatan? Keberanian timbul
pada seorang anggota tim yang melayani kelompok Muslim setelah
mereka mulai menggunakan Al-Qur`an sebagai jembatan untuk
memberitakan Injil. Ia lalu berkata: �Saya telah membaca Al-Qur`an
dan saya menemukan suatu kebenaran yang ajaib yang memberi harapan
untuk hidup yang kekal. Dapatkah kita sama-sama membaca surat Ali
Imran 3:42-55?� .... Setelah membaca surat Ali Imran dan
mendiskusikan ayat-ayat yang dibaca, orang Muslim akan mengubah cara
pandangnya, tidak sekedar melihat Isa hanya sebagai Nabi. Mereka
harus mengakui bahwa Yesus lebih dari sekedar nabi, karena ialah
pribadi yang tepat yang dapat membawa mereka ke sorga.�
Keliru, bila problem perbedaan teologi Islam dan Kristen
diselesaikan dengan merubah istilah-istilah kekristenan dengan
istilah-istilah Arab yang akrab di telinga Muslim. Peng-Araban
istilah Kristen yang tidak disertai perubahan teologi adalah langkah
yang sia-sia.
Salah satu persamaan sekaligus perbedaan signifikan antara Islam dan
Kristen adalah teologi tentang Yesus Kristus (Nabi Isa Al-Masih).
Kedua agama sama-sama mengimani kenabian Isa. Sedangkan perbedaannya,
Kristen meyakini ketuhanan Yesus tapi Muslim justru menolak bahkan
menentang ketuhanan Yesus.
Perbedaan ini bisa diselesaikan dan dipertemukan dalam satu titik,
bila dikembalikan kepada Nabi yang bersangkutan. Soal tentang
ketuhanan Yesus, tanyakan langsung kepada beliau, apakah beliau itu
tuhan ataukah sekedar nabi utusan Tuhan? Berdasarkan Alkitab (Bibel),
Yesus akan menjawab sbb:
�Jawab Yesus: �Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang
Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa� (Markus 12: 29). �Inilah
hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah
Engkau utus� (Yohanes 17:3).
Dalam Al-Qur`an, jawaban Nabi Isa AS adalah: �Sesungguhnya Allah
adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian.
Ini adalah jalan yang lurus� (Qs Maryam 36). Nabi Isa menegaskan,
beliau tidak pernah mendakwahkan dirinya sebagai tuhan (Qs. Al-Ma`idah
116-118).
Jika Nabi Isa dijadikan sebagai titik temu teologi Islam dan
Kristen, maka ikutilah ajaran dan pesan-pesannya. Mari beribadah dan
bertuhan kepada Tuhannya Isa (Yesus) yaitu Allah SWT dengan sepenuh
tauhid.
Menurut Metode Camel, Al-Qur`an surat Ali Imran 3:42-55 adalah
jembatan untuk memberitakan �kabar baik� kepada umat Islam.
Teori ini pun keliru! Bukan surat Ali Imran yang menjadi jembatan (wasilah)
untuk menyampaikan �kabar baik� kekristenan kepada umat Islam.
Justru sebaliknya, surat Ali Imran inilah yang menjadi �kabar baik�
bagi umat Kristen bila mereka mengharapkan jalan lurus yang hakiki
dan diridhai Allah SWT.
Jika dibaca secara teliti, ayat-ayat ini adalah wahyu Allah kepada
Nabi Muhammad yang mereview keberadaan Nabi Isa dari sebelum
kelahiran sampai akhir hayatnya. (perhatikan ayat 44).
Ayat 42-43 mengisahkan tentang keluhuran Maryam, bunda Nabi Isa yang
melebihi semua wanita di dunia pada zaman itu. Allah menobatkannya
sebagai Miss of Universe dalam hal kesalehan dan ketaatan kepada-Nya
di masa itu.
Pada ayat 45-47 Maryam mendapat berita gembira dari Allah tentang
kelahiran seorang bayi Isa Almasih darinya, tanpa campur tangan
seorang ayah. Kelak Isa akan menjadi nabi dengan berbagai mukjizat
dan akan menjadi seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat. Oleh
para penginjil, kata �wajihan� (terkemuka) ini sering diartikan
sebagai kata kerja �superlative� yang berarti paling untuk
disalahartikan sebagai bukti ketuhanan Yesus. Padahal para nabi
Allah semuanya terkemuka di dunia dan akhirat. Buktinya, Nabi Musa
juga disebut �wajihan� (terkemuka) di sisi Allah (Qs. Al Ahzab 69).
Pada ayat 48-50, dengan bekal kitab suci dan berbagai mukjizat, Nabi
Isa diutus secara khusus kepada Bani Israil. Mukjizat ini bukan
bukti kenabian Isa, bukan bukti ketuhanan, karena semua mukjizat itu
dilakukan atas seizin Allah (bi idznillah). Selengkapnya, baca
Sabili edisi lalu!
Pada ayat 51, Nabi Isa menegaskan risalah tauhid kepada umatnya agar
bertuhan dan beribadah hanya kepada Allah SWT. Beliau
menggarisbawahi bahwa inilah jalan yang lurus.
Ayat 52-53 mengisahkan mentalitas para murid setia Nabi Isa yang
disebut Hawariyun. Mereka adalah orang-orang muslim yang beriman
kepada Allah.
Ayat 54, Allah menjamin kegagalan makar dan tipu daya orang-orang
kafir.
Ayat 55, Allah menegaskan bahwa Dia akan mewafatkan (mematikan) Nabi
Isa dan akan membersihkannya dari orang-orang kafir. Jika Isa
dimatikan oleh Tuhan, jelas Isa bukan Tuhan. Selanjutnya, para
pengikutnya akan diangkat derajatnya di atas orang-orang kafir.
Perlu diketahui, bahwa orang-orang yang mempertuhankan Nabi Isa
disebut kafir (Qs Al-Ma`idah 72-73).
Seharusnya, para penginjil membaca surat Ali Imran dengan niat yang
ikhlas, motivasi yang benar, hati yang jernih, dan pikiran yang
objektif. Insya Allah surat Ali Imran akan menuntun kepada jalan
lurus sesuai ajaran Nabi Isa ke sorga.
|