Pada tahun lalu
sebuah televisi swasta menayangkan sebuah acara realty show yang
ditayangkan seminggu sekali dengan materi acara menguji keberanian
seseorang untuk mengalami penampakan hantu atau roh halus di sebuah
tempat yang dinilai cukup menyeramkan atau mengandung sebuah misteri.
Yang mereka maksudkan dengan penampakan hantu atau roh halus adalah
penampakan sosok dari seseorang yang telah mati dan arwah yang
bersangkutan tidak diterima bumi dan langit sehingga gentayangan dan
kadangkala menampakkan diri kepada seseorang bahkan bercakap-cakap (Islam
tidak mengajarkan adanya arwah yang menampakkan diri atau
gentayangan, kalau ada penampakan itu terjadi karena korin
menyerupakan diri dengan rupa seseorang yang telah mati. Korin
adalah jin yang selalu menyertai seseorang ketika masih hidup.)
Dalam tradisi kekristenan, Yesus diyakini pernah menampakkan diri,
bercakap-cakap dan menyampaikan pesan kepada murid-muridnya pasca
Yesus dianggap telah dibangkitkan dari kematian-nya, kisah
penampakan Yesus ini telah membuka pintu yang sangat lebar bagi
sebuah diskusi yang menarik, alasannya,
Pertama, dari segi kisah penampakannya sendiri, Yesus dalam
rupa penampakan tidak ubahnya seperti Yesus ketika masa hidupnya,
tubuhnya berdaging, berdarah, merasakan sakit, lapar yang kemudian
makan ikan goreng dan dapat diraba, sementara dalam kisah yang lain
Paulus mengalami penampakan dalam rupa cahaya atau suara saja
seperti kisah-kisah penampakan pada acara-acara televisi saat ini.
Mungkin saja orang-orang Kristen berdalih hal itu terjadi karena
penampakan dalam rupa yang berdaging, berdarah, lapar dan dapat
diraba adalah penampakan Yesus sebelum diangkat ke langit, dan
penampakan Yesus kepada Paulus adalah penampakan setelah Yesus
terangkat ke langit, dalih semacam itu sesungguhnya tidak sesuai
dengan ayat dalam Kisah Para Rasul 1:11 yang menyatakan �Yesus
ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali
dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.".
Adanya rupa yang berbeda-beda dalam penampakan sudah cukup bagi
seseorang untuk mempertanyakan/mendiskusikan perihal kebenaran kisah
penampakan Yesus.
Kedua,dalam apa yang diduga sebagai penampakan-nya terdapat
sesuatu yang sangat mengejutkan, yaitu sabda-sabda Yesus dalam
penampakan kontradiktif �bertentangan- dengan sabda-sabda dan
perbuatan-nya ketika dalam masa hidup-nya, salah satu contoh sabda
yang dinisbahkan kepada Yesus dalam penampakan-nya adalah :
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Injil
Matius 28:19
Dalam ayat tersebut, mengandung makna bahwa Yesus memerintahkan
kepada murid-muridnya agar semua orang-orang di seluruh dunia
dijadikan muridnya dan dibaptis atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus,
yang berarti Yesus memerintahkan kepada murid-muridnya untuk
menyebarkan ajarannya ke seluruh dunia �keluar dari Israel-.
Sedang dalam masa hidupnya Yesus pernah bersabda kepada
murid-muridnya tentang batasan wilayah dakwah :
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk
ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba
yang hilang dari umat Israel. Injil Matius 10:5-6
Dalam ayat tersebut sangat jelas maksudnya dan umat Kristen tentu
sepakat bahwa Yesus melarang murid-muridnya berdakwah ke bangsa lain
selain bangsa Israel, bahkan Yesus melarang untuk berdakwah ke kota
Samaria, padahal Samaria adalah ibukota Israel utara, alasan Yesus
melarang ke kota Samaria hanya karena penduduk Samaria mayoritas
berdarah campuran antara Israel dan penduduk pendatang atau
penjajah. Umat Kristen juga sepakat dalam ayat tersebut Yesus
menegaskan perin-tahnya kepada murid-muridnya agar berdakwah kepada
orang-orang Israel saja.
Dalam masa hidupnya Yesus juga pernah menegaskan bahwa kemukjizatan
yang dimilikinya adalah untuk membangun keimanan bangsa Israel bukan
untuk selain bangsa Israel, hingga suatu ketika seorang wanita
Kanaan (bukan Israel) meminta pertolongan kepada Yesus untuk
menyembuhkan anaknya yang sakit keras dan sangat menderita, namun
Yesus melaknya dengan bahasa yang amat keras �bagi ukuran
orang-orang Indonesia- :
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing." Matius 15:26
Maksudnya, Yesus menyampaikan tidak patut mukjizat yang dimilikinya
yang disediakan bagi pembentukan dan pembangunan keimanan
orang-orang Israel (disebut anak-anak) lalu diberikan kepada orang
yang bukan orang Israel (disebut anjing). Walaupun akhirnya Yesus
bersedia menolongnya, namun misi keagamaannya tetap tidak ia
sampaikan kepada wanita Kanaan tersebut.
Dan masih ada beberapa contoh ayat-ayat yang dinisbahkan sebagai
ucapan/sabda Yesus dalam penampakannya yang bertentangan dengan
ayat-ayat yang dinisbahkan sebagai ucapan dan perbuatan Yesus ketika
dalam masa hidupnya. Tentu saja pertentangan-pertentangan tersebut
melahirkan sebuah pertanyaan yang menarik untuk dijawab, benarkah
penampakan itu ada ? kalau ada lalu bagaimana menjelaskan
ketidak-konsisten-an Yesus dalam mewartakan misinya ? kalau tidak
ada, bagaimana menjelaskannya ? dan masih banyak pertanyaan seputar
kisah penampakan Yesus.
Bagi umat Islam tentu mudah dan simple untuk menjawab
pertentangan-pertentangan tersebut dengan hanya dua kata :
KISAHNYA PALSU
Yang artinya menurut tradisi ke-Islam-an kisah
penampakan Yesus adalah kisah palsu dan sebagai konsekwensinya
adalah ayat-ayat atau sabda-sabda yang dinisbahkan kepada Ye-sus
adalah palsu bukan dari Yesus, di samping itu al-Qur�an telah
memberikan informasi bahwa nabi Isa u -Kristen:Yesus- diutus hanya
kepada bani Israel �QS. 61:6.
Namun, adalah wajar bila umat Kristen tidak dapat menerima begitu
saja jawaban secara ke-Islam-an yang teramat simple dan
berten-tangan dengan iman mereka, adalah wajar bila umat Kristen
menuntut penjelasan yang lebih detil dan dapat
dipertanggung-jawabkan sesuai tradisi ke-Kristen-an untuk
membuktikan dugaan bahwa ayat-ayat atau sabda-sabda dalam penampakan
adalah palsu.
Untuk membuktikannya, mari kita kaji salah satu ayat atau sabda yang
dinisbahkan kepada Yesus pasca dugaan kebangkitan-nya dari
kematiaanya.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Injil
Matius 28:19
Ada dua poin utama dalam ayat tersebut yang akan kita kaji
kebenarannya yaitu : pertama, jadikanlah semua bangsa murid-Ku,
kedua, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus.
POIN PERTAMA
jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Injil Matius 28:19
Bila dibandingkan dengan sabda-sabda atau perbuatan Yesus ketika
masa hidupnya, yang ternyata kontradiktif maka sudah cukup untuk
meyakini bahwa ayat tersebut bukan sebagai ucapan Yesus, alasannya,
Yesus sendiri pernah menyampaikan nubuatan yang kontradiktif dengan
perintah untuk menjadikan semua bangsa muridnya :
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di
takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga
di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
Injil Matius 19:28
Dalam ayat tersebut dinyatakan, bahwa pada hari kebangkitan nanti,
ketika Yesus bersemayam di takhta kemulian Allah, dua belas murid
Yesus juga akan duduk di duabelas takhta yang telah disediakan bagi
mereka untuk menghakimi kedua-belas suku Israel.
Kalau memang benar Yesus memerintahkan kepada murid-muridnya untuk
menyebarkan misinya ke seluruh dunia, maka sebenarnya misi tersebut
adalah misi yang sia-sia, karena Yesus dan dua-belas muridnya di
hari penciptaan kembali nanti hanya akan menghakimi orang-orang yang
berasal dari dua-belas suku Israel saja dan dalam nubuat itu Yesus
sama sekali tidak menyinggung tentang adanya murid-murid yang
berasal dari bangsa lain se-lain bangsa Israel, nubuat tersebut �Injil
Matius 19:28- sudah cukup untuk meragukan keabsah-an perintah Yesus
untuk menjadikan semua bangsa sebagai muridnya -Injil Matius 28:19-.
Sejarah juga telah membuktikan bahwa pasca dugaan kebangkitan dan
kematian Yesus para murid-murid Yesus terkesan ragu-ragu bahkan
terkesan mengabaikan perintah Yesus untuk menjadikan semua bangsa
murid-nya.
Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati.. Mereka
tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka
memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. Kisah Para Rasul
11:19
Ayat tersebut mengisahkan para murid Yesus yang melarikan diri ke
luar dari bangsa Israel, tetap memberitakan Injil kepada orang-orang
Yahudi saja. Kisah tersebut memberikan beberapa kemungkinan yaitu
murid-murid Yesus tidak mematuhi perintah-nya untuk menyebarkan
Injil ke seluruh bangsa, bisa juga karena memang tidak ada perintah
untuk menyebarkan Injil ke seluruh bangsa, namun mengatakan para
murid Yesus tidak taat adalah naif, karena gereja-geraja awal juga
mempunyai sikap yang sama yang tidak mengabarkan Injil kepada orang
orang selain orang Israel. Bahkan para tua-tua gereja awal menghukum
Petrus hanya lantaran Petrus makan bersama-sama dengan orang-orang
non Israel. Paulus �bukan murid Yesus dan tidak pernah bertemu
dengan Yesus selama hidup Yesus- juga mendapat kesulitan dalam
meyakinkan gereja Yerusalem awal untuk mendapatkan izin menyampaikan
Injil kepada orang-orang non Israel. Kalau memang Yesus
memerintahkan untuk menjadikan segala bangsa muridnya, bagaimana
mungkin hal itu terjadi ?. Nubuat dalam Injil Matius 19:28 dan
kisah-kisah tersebut di atas sudah cukup untuk menunjukkan bahwa
tidak mungkin Yesus memerintahkan �Jadikanlah semua bangsa muridku�,
artinya ayat tersebut adalah ayat palsu, bukan sabda Yesus.
POIN KEDUA
�. baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Injil Matius 28:19
Pembaptisan atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus adalah sebuah
bentuk pembaptisan liturgis -Tata cara kebaktian gereja- yang
jikalau ditelusuri sejarahnya tidak akan lebih awal dari 200 tahun
setelah masa kerasulan Yesus, sebelum masa-masa itu pembaptisan
terindikasi hanya atas nama Yesus Kristus. Hal ini dapat dilihat
adanya fakta ayat bahwa Petrus dan saudara-saudara lainnya membaptis
hanya dengan nama Yesus Kristus :
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:38
Jikalau memang Yesus pernah memberi perintah kepada murid-muridnya
agar membaptis dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus bagaimana
mungkin bisa terjadi murid-murid Yesus membaptis hanya dengan nama
Yesus ?. Ada dua kemungkinan jawaban yang dapat diberikan yaitu
Yesus memang tidak memerintahkan pembaptisan dengan nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus atau memang murid-murid Yesus yang tidak
mentaatinya.
Pada abad ke 4 Masehi terdapat kutipan Injil Matius 28:19 oleh
Eusebius Pamphili seorang uskup Caesarea, dia menyatakan sebagai
�membaptis atas namaku�. Oleh karena itu paling tidak hingga akhir
abad ke 4 M Injil Matius 28:19 masih mengalami proses editing oleh
orang-orang yang ada di gereja-geraja Kristen awal.
Fakta ini memberikan titik terang bahwa Yesus sepertinya tidak
memerintahkan pembatisan dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
bahkan dengan studi yang lebih kritis Injil Matius pasal 28
sepertinya telah selesai pada ayat ke-15, sehingga ayat-ayat ke-16
hingga ke-20 berkualitas palsu.
Dua uraian dalam poin pertama dan kedua di atas kiranya telah cukup
dalam memberikan pandangan dan penjelasan tentang ketidak-validan
ayat-ayat yang dinisbahkan sebagai ucapan Yesus dalam penampakannya.
Karena hal di atas menyangkut valid dan tidaknya misi penyebaran
Injil ke seluruh dunia berdasarkan Injil mereka sendiri, maka sudah
selayaknya bila seseorang harus mengkaji ulang ayat-ayat tersebut
dan ayat-ayat serupa lainnya bila ingin menyebarkan Injil ke seluruh
dunia, berikut ini beberapa contoh ayat-ayat yang digunakan sebagai
landasan misi penyebaran Injil:
Lalu Ia berkata :�Pergila ke seluruh dunia, beritakanlah Injil �.
Injil Markus 16:17
Dengan menguraikan seperti pada poin pertama di atas maka akan
diperoleh kesimpulan yang kurang-lebih sama dengan Injil Matius
28:19 yang mustahil sebagai ucapan Yesus dalam penampakannya pasca
anggapan kebangkitannya.
Contoh ayat lainnya yang juga dinisbahkan sebagai ucapan Yesus dalam
penampakan yang digunakan sebagai landasan hukum untuk menyebarkan
Injil ke seluruh dunia adalah :
�.Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi�. Kisah Para Rasul
1:8 / Injil Lukas 24:47-49
Ayat tersebut sangat menarik untuk didiskusikan karena penisbahannya
kepada Yesus sebelum terangkat ke langit. Islam dan Kristen
sama-sama mengakui Yesus terangkat ke langit tetapi Islam meyakini
tanpa melalui kebangkitan dan kematian. Bisa jadi ayat tersebut
memang benar adanya tetapi bukan sabda dalam penampakannya.
wallahu'alam |